Baiklah, kali ini saya akan berbagi sedikit tentang sistem pelumasan pada mesin. Pelumas yang di gunakan berbeda-beda pada setiap kendaraan, biasanya pada kendaraan tertentu mewajibkan menggunakan oli atau pelumas tertentu yang sesuai dengan tipe mesin itu sendiri. Sistem pelumasan sangat penting dalam sebuah kendaraan. Bayangkan apabila pada mesin tidak ada pelumas yang melindungi dan membantu menyerap panas pada mesiin, tentu mesin akan cept aus dan rusak pastinya. Oleh sebab itu saya membuat artikel ini agar bisa bermanfaat untuk kita semua tentunya.
BOSS-OTOOTIF.BLOGSPOT.COM |
Fungsi oli dan Grease
- Melumasi
- Mendinginkan
- Membersihkan
- Menyalurkan tenaga
- Perapat
- Mengurangi gesekan, mencegah keausan dan kemacetan
- menghambat kenaikan temperatur mesin
- menjaga kerapatan dan kekedapan udara
- Mencegah karat
- Pembersih daari kotoran-kotoran sisa dari pembakaran mesin
- Meredam guncangan
Jenis pelumas
- Minyak Pelumas
- Oli mesin
- Gear oil(oli transmisi)
- ATF(Automatic Transmision Fluid) atau oli untuk transmisi Matic
2. Grease
- Autiomatic chasis grease
- Automatic bearing grease
- Multy purpose grease
- Water Pump grease
Fungsi engine oil(oli mesin)
- Mengurangi keausan pada parts
- Memnyerap panas yangf di timbulkan oleh bearing
- Menahan combustion gas yang mungkin melalui clearence antara piston ring dan sylinder
- membersihkan carbon pada mesin
- mencegah karat/korosi pada mesin yang mungkin terjadi karena asam sulfur yang di hasilkan gas an air dari pembakaran
Cara Memilih Oli Mesin
- Pilih oli mesin sesuai dengan angkakekentalan SAE yang sesuai dengan temperatur udara luar
- Gunakan oli mesin dengan mempertimbangkan pengelompokan API Seervice
- API Service di kelompokan berdasarkan jenis kendaraan
- Lihat pengelompokan API yang telah di tentukan dalam owners manual
BOSS-OTOMOTIF.BLOGSPOT.COM |
API Service (American Petroleum Institute)
Sistem klasifikasi ini merupakan cara untuk membedakan pelumas menurut kualitas kerjanya serta kaitannya dengan jenis tugas yang dimaksud. Klasifikasi API Service ini dibagi 2 yaitu direkomendasikan untuk pelumas otomotif dalam hal ini mesin bensin yang pengapiannya menggunakan busi disebut seri “S” atau Spark Ignition dan untuk mesin diesel disebut seri “C” atau Compression Ignition.
SAE (Society of Automotive Engineers, Inc.)
SAE adalah kode tingkat kekentalan oli dengan standarisasi internasional. Contoh : SAE 10w-40 angka menandakan tingkat kekentalan oli tersebut. Makin besar angkanya berarti semakin kental olinya.
H = untuk Gasoline Engine Maintenance Service 1994
Pertama klasifikasi ini direkomendasikan untuk mesin kendaraan bensin yang dibuat tahun 1994 ( yang dimaksud disini adalah tahun teknologi mesin ) Pelumas dalam kategori ini melebihi persyaratan kinerja dari API Service SG sehingga dapat digunakan pada mesin yang direkomendasikan pabrikan untuk menggunakan pelumas API Service SG ataupun kategori dibawahnya.
SJ = untuk Gasoline Engine Maintenance Service 1996
Direkomendasikan dengan tugas khusus untuk mesin kendaraan bensin yang menggunakan teknologi mesin tahun 1996. Pada kenyataan nya sampai saat ini masih banyak kendaraan yang diproduksi hingga tahun 2006 masih menggunakan teknologi mesin tahun 1996. Oleh karena itu masih sering kita jumpai pabrikan kendaraan keluaran tahun 2006 masih merekomendasikan pelumas yang memenuhi persyaratan API Service SJ. Pelumas dalam kategori ini melebihi persyaratan kinerja dari API Service SH sehingga dapat digunakan pada mesin yang direkomendasikan pabrikan untuk menggunakan pelumas API Service SH ataupun kategori dibawahnya.
SL = untuk Gasoline Engine Maintenance Service 2001
Direkomendasikan dengan tugas khusus untuk mesin kendaraan bensin yang menggunakan teknologi mesin tahun 2001. Pelumas yang memenuhi persyaratan API Service SL dapat dipergunakan dimana API Service SL dan kategori di bawahnya direkomendasikan oleh pabrikan mesin.
SM = Didesain untuk semua mesin otomotif yang digunakan sekarang ini sehingga bisa digunakan pada mesin yang menpersyaratkan pelumas dengan kategori di bawahnya ( SL / SJ / SH ).
* CF = untuk mesin diesel injeksi tak langsung . Untuk selanjutnya dibagi lagi menjadi CF-2 dan CF-4. API Service CF-2 adalah klasifikasi untuk mesin diesel 2 langkah sedangkan API Service CF-4 untuk mesin diesel 4 langkah tugas berat.
* CG-4 = merupakan pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan pada mesin diesel 4 langkah tugas berat dengan kecepatan tinggi . Pelumas dengan kategori ini dapat juga digunakan pada mesin yang mensyaratkan API Service CF-4.
* CH-4 = merupakan pelumas yang direkomendasikan untuk mesin 4 langkah dengan kecepatan tinggi yang didesain untuk memenuhi standar emisi kendaraan yang dianjurkan. Pelumas dengan kategori ini dapat digunakan juga menggantikan tugas pelumas dengan API Service CF-4 atau CG-4.
* CI-4 = direkomendasikan untuk digunakan pada mesin diesel tugas berat. Specifikasi yang diberikan menggambarkan bahwa pelumas tersebut dapat digunakan pada mesin diesel putaran cepat dan memenuhi standar emisi gas buang yang ditetapkan pada tahun 2004. Pelumas CI-4 memiliki tingkat kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan kategori di bawahnya seperti CH-4, CG-4 dan CF-4.
API SERVICE UNTUK MESIN BENSIN 2 LANGKAH
Perlu diketahui mesin 2 langkah mempunyai sistem pelumasan yang berbeda dengan mesin 4 langkah dikarenakan pelumasan silindernya berasal dari pelumas yang dicampur dengan bensin sehingga membutuhkan pelumas yang seluruhnya harus terbakar dan dapat melumasi silinder mesin dengan baik. Pelumas mesin 2 langkah diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya pembentukan deposit atau kotoran di dalam silinder dalam proses pembakaran pada silinder. Pada dasarnya terdapat 4 tingkatan untuk klasifikasi API Service pada mesin 2 langkah yaitu TA, TB, TC dan TD. Namun perkembangan terakhir hanya satu yang masih digunakan dan dianjurkan oleh pabrikan yaitu API Service TC agar dapat mengatasi problem macetnya ring dan lecetnya silinder.
Demikian artikel tentang SISTEM PELUMASAN MESIN, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
0 comments:
Post a Comment